Selamat Datang

Penyedia Sumbu Kompor Solar dan Formula Amirin - Telp/SMS/WA/Wechat : 0852 14 667799

Minggu, 24 April 2016

Sumbu Kompor Solar


Sumbu Kompor Solar
Solusi Yang Tepat Mengatasi Kelangkaan Minyak Tanah dan Gas
Untuk Pemesanan : 085214667799


Gak ada minyak tanah solar pun jadi , itulah pepatah trend terbaru. Setelah kelangkaan minyak tanah sebagian penduduk beralih ke solar sebagai bahan baku minyak tanah. Karena tinggi nya harga minyak tanah tak membuat ibu2 kehabisan akal.  Masyarakat seolah dipaksa menggunakan tabung gas elpiji, dengan harga minyak tanah yang melambung tinggi. Di eceran, harga minyak tanah sampai Rp 15 ribu. Harapan agar warga beralih ke gas ternyata tak sepenuhnya terwujud. Yanti (27), ibu dua anak ini memilih tetap menggunakan kompor minyak. Bedanya, kini bahan bakar yang digunakan solar.
“Waktu diputus, saya beli minyak tanah Rp 50 ribu. Tepat seminggu minyak habis, dikasih tahu tetangga pakai solar bisa. Asal sumbunya diganti,” kata istri dari Komarudin (32), kemarin (13/11).

Dia yang tinggal di Jalan hang tuah duri – riau .belum siap menggunakan minyak tanah. Rumahnya yang berada di kawasan padat penduduk, semi permanen dan berbentuk bedeng membuatnya berpikir dua kali menggunakan kompor gas 3 kg pemberian pemerintah. Gasnya dijual Rp 15 ribu.
“Gasnya saja yang dijual, tabungnya tetap milik saya. Karena katanya tidak boleh dijual. Takut nanti ada pengecekan. Kalau kompornya masih ada, tapi ngeri juga mau makainya. Kayaknya dak bagus,” katanya, polos.
Rasa was-was inilah yang membuat Yanti mencoba saran tetangganya, mengganti minyak tanah dengan solar. Dia mengatakan, tetangganya tahu kalau solar bisa dipakai dari tukang tekwan.
“Jadi ada tukang tekwan yang bilang pakai solar bisa, tapi sumbunya diganti sumbu solar. Di pasar ada jualnya. Saya pun coba dan benar. Apinya sama saja dengan minyak tanah. Biru juga. Tapi bagusnya, sebelum dimasukkan ke kompor, solar dicampur dengan sedikit detergen atau kapur barus yang ditumbuk. Biar warnanya agak jernih,” kata Yanti.
Yanti pun segera menunjukkan sisa sumbu kompor solar yang tidak terpakai. Jika dilihat memang sumbunya sedikit beda yang dengan sumbu minyak tanah. Sumbu solar lebih tipis dan tidak padat. Katanya, jika pakai sumbu minyak tanah, apinya tidak bagus dan sumbunya cepat habis.
Sumbu tersebut dibelinya seharga Rp 35 ribu dua bundel. Satu bundel berisi sepuluh sumbu. Di beberapa warung sekitar rumahnya sudah banyak yang menjual sumbu solar. Katanya, jika langsung beli di Pasar Angsoduo, harganya bisa lebih murah sampai Rp 10ribu per bundel.
Untuk lebih meyakinkan, Yanti mengajak ke dapurnya untuk memperlihatkan kompor solarnya. Sama seperti kompor minyak tanah biasa, Yanti kelihatan tidak takut kala mengisi kompornya dengan solar dan menghidupkannya. Sekitar 30 detik, api kompor tersebut sudah membiru. Birunya seperti kompor minyak tanah.
“Apinya sama saja, tidak ada yang berubah. Malah kompor ini lebih hemat. Sudah seminggu saya pakai minyak lima liter yang saya beli belum habis-habis. Masih sisa sekitar 2 liter lagi,” katanya. Kini, sudah banyak tetangga Yanti yang tahu solar dapat menggantikan minyak tanah. Beberapa di antaranya sudah ada yang mau beralih ke solar.
Warung sebelah rumah ibu dari dari Rido (8) dan Dinda (3) ini pun sudah ada yang jual solar eceran. Harganya sekitar Rp 5-6 ribu. Jika membeli di SPBU juga bisa. Hanya saja jumlahnya terbatas. “Tidak boleh banyak beli di SPBU. Paling bisa beli 20 liter, kalau mau beli lagi yah sorenya baru bisa beli lagi,” katanya. (*)

Inovasi terbaru kompor bahan bakar solar(AMAN,HEMAT,TIDAK BERASAP,WARNA API BIRU,AWET, EKONOMIS &MUDAH)

Tingginya harga minyak tanah (mitan) dan elpiji (liquified petroleum gas/ LPG), membuat masyarakat harus memeras otak. Terlebih, mitan dan elpiji ini menjadi bahan bakar pokok yang bisa digunakan masyarakat untuk memasak.

Minyak solar (diesel fuel), adalah kandidat TERBAIK sebagai pengganti minyak tanah (kerosene). Di saat minyak tanah semakin langka, dan gas LPG sebagai pengganti susah di dapat dan mahal sekali, belum lagi resiko yang jauh lebih besar daripada kompor minyak tanah, maka adalah suatu keharusan untuk mendayagunakan apa yang telah ada sebagai pengganti.
Dan yang tersedia dengan volume yang cukup mudah dan murah mendapatkannya adalah minyak solar (diesel fuel) seharga 5.500 rupiah per liter).

Mengapa lebih memilih menggunakan minyak solar di banding minyak tanah
  1. Bau kompor dengan minyak solar akan dihilangkan dengan menggunakan campuran Formula Amirin.
  2. Minyak solar mempunyai kandungan energi lebih tinggi, sehingga lebih hemat energi dibanding dengan minyak tanah.
  3. Minyak solar mempunyai supply yang jauh lebih mudah didapatkan daripada minyak tanah.
  4. Sumbu kompor akan lebih awet, karena minyak solar mengandung parafin.
  5. Minyak tanah mempunyai sifat lebih volatile daripada minyak solar, jadi minyak solar lebih aman di simpan.
  6. Harga pasar Internasional, minyak solar lebih murah daripada minyak tanah
Mengapa menggunakan minyak solar (dengan kompor minyak tanah) dibandingkan dengan kompor gas?
  1. Harga minyak solar yg di subsidi, jauh lebih murah daripada gas LPG (yang juga di subsidi).
  2. Minyak solar lebih aman, handling lebih sederhana. Kejadian kompor gas meledak, lebih banyak daripada kompor biasa (kompor minyak tanah/solar)
  3. Lebih hemat energi, karena kandungan kalor dari fossil fuel,lebih besar daripada gas…
  4. Memanfaatkan apa yang sudah ada, tidak perlu investasi baru untuk beli kompor gas.
  5. Menghemat APBN, karena pengadaan kompor gas bersubsidi oleh pemerintah, membebani APBN.
  6. Minyak solar MUDAH DI DAPAT, dapat dibeli ketengan (literan), sedangkan gas LPG, harus dibeli minimum 3 kilogram, itupun kadang langka.
KOMPOR BAHAN BAKAR SOLAR, tidak akan menghasilkan api yang biru kecuali kita mengganti sumbunya dan menggunakan campuran Formula Amirin pada solarnya, gak perlu ganti kompornya. Mudah bukan…….!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar